EXPERIENCING THIS WORK

MENIKMATI KARYA INI — EXPERIENCING THIS WORK

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Apa yang bisa kita lakukan untuk bisa menikmati karya ini?
Sama seperti ketika kita berjalan-jalan di sebuah taman: rumput hijau, pepohonan rindang, gemericik air, nyanyian burung dan gemerisik daun yang tertiup angin. Yang kita lakukan hanyalah menikmati. Tanpa bertanya, tanpa mengkritik.

Indahnya alam hanyalah semu bila kita dipenuhi egoisme. Untuk bisa benar-benar menikmati keindahan, kita perlu membuka diri. Pasrah. Menerima keagungan Sang Pencipta. Dalam kepasrahan itulah keindahan ditemukan—bukan dengan bertanya “kenapa begini?” atau “kenapa begitu?”.

Ketika kita mengagumi alam, seringkali kita tidak berpikir apa-apa. Kita justru membebaskan diri dari beban duniawi, dan hanya tersisa rasa kagum yang tak bisa dilukiskan.

๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง How can we truly enjoy this work of art?
Just like strolling through a garden—lush grass, tall trees, flowing water, birdsong, and rustling leaves—we simply enjoy. No questions. No critiques.

The beauty of nature becomes meaningless when filtered through ego. To truly appreciate it, we must open ourselves—surrender. Accept the greatness of the One who created it. In surrender, beauty is revealed—not by asking “why this way?” or “why not that?”.

When we admire nature, often we think of nothing. We release worldly burdens, leaving only awe—indescribable in words.


๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Sama halnya saat menikmati lukisan ini.
Duduklah di depannya. Pandangilah warna, bentuk, garis, dan teksturnya. Jangan terburu-buru bertanya. Jangan berpikir ini mirip apa. Jika perlu, iringi dengan musik kontemplatif. Biarkan diri hanyut.

๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง It is the same when enjoying this painting.
Sit before it. Observe its colors, shapes, lines, textures. Don’t rush to question. Don’t think “what does it resemble?” If you like, add some contemplative music. Let yourself drift.


๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Catatan:
Beberapa orang menyebut karya ini seperti jendela ke dimensi lain. Apapun itu, karya ini diciptakan untuk menawarkan pengalaman yang mungkin tak bisa dilukiskan—seperti cinta, yang kata-kata pun tak cukup menjelaskan.

Konsep dasar karya ini adalah imateri. Sebuah ajakan untuk menemukan kembali keseimbangan: antara materi dan yang tak terlihat, tak terukur.

Di tengah kesibukanmu, luangkan waktu untuk duduk di hadapan lukisan ini. Tanpa berpikir. Tanpa menganalisis. Biarkan warna dan bentuknya menyegarkanmu. Menghidupkanmu. Membuatmu semakin hidup.

๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง A note:
Some have said this painting is a window to another dimension. Whatever it may be, this work offers an experience that words can’t capture—like love, which escapes even the richest language.

The core concept is immateriality. An invitation to restore balance: between what is material and what is beyond measure.

In your busy life, take a moment. Sit in front of this work. Don’t think. Don’t analyze. Let its beauty refresh you. Awaken you. Make you more alive.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PIPINISME

Manifesto

FROM INSIDE TO OUT